Beranda | Artikel
Mencari Jejak Ikhlas
Sabtu, 13 Oktober 2012

Rabi’ bin Anas rahimahullah mengatakan, “Tanda agama adalah mengikhlaskan amal untuk Allah, sedangkan tanda keilmuan adalah rasa takut kepada Allah.” (lihat al-Ikhlas wa an-Niyah, karya Imam Ibnu Abid Dun-ya, hal. 23)

Muhammad bin Wasi’ rahimahullah berkata, “Apabila seorang hamba menghadapkan hatinya -untuk mengabdi- kepada Allah maka Allah pun akan menghadapkan hati hamba-hamba-Nya -untuk senang- kepadanya.” (lihat al-Ikhlas wa an-Niyah, hal. 41)

Yahya bin Abi Katsir rahimahullah berkata, “Malaikat naik ke langit membawa amal seorang hamba dengan perasaan gembira. Apabila dia telah sampai di hadapan Rabbnya, maka Allah pun mengatakan, “Letakkan ia di dalam Sijjin [catatan dosa], karena amalan ini tidak ikhlas ditujukan kepada-Ku.” (lihat al-Ikhlas wa an-Niyah, hal. 45)

Bilal bin Sa’ad rahimahullah berkata, “Janganlah kamu menjadi wali Allah di saat terang-terangan namun menjadi musuh Allah di saat sembunyi.” (lihat al-Ikhlas wa an-Niyah, hal. 54)


Artikel asli: http://abumushlih.com/mencari-jejak-ikhlas.html/